Rheumatoid
Arthritis / Radang Sendi adalah penyakit
autoimun dimana sistem kekebalan tubuh tidak beroperasi sebagaimana mestinya,
sehingga sistem kekebalan tubuh menyerang bantalan sendi (sinovium), lapisan membran yang mengelilingi sendi. Sistem imun
tersebut akan menghasilkan zat inflamasi yang menyebabkan peradangan, dan
peradangan tersebut menjadikan bantalan sendi mengeras, menyerang dan merusak
tulang rawan dan tulang disekitar sendi juga melemahkan urat dan ligamen yang
menahan sendi.
Sistem
kekebalan tubuh atau sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri
dari zat-zat yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinasi untuk melawan
benda asing seperti bakteri dan virus, yang masuk ke dalam tubuh.
Zat
asing yang masuk ke dalam tubuh manusia umumnya adalah protein yang berkaitan
dengan bakteri dan virus inilah yang dikenal dengan Antigen. Ketika Antigen
masuk ke dalam tubuh organisme sehat maka sistem imun akan memproduksi antibodi
yang bereaksi secara spesifik pada antigen tersebut.
Reaksi antara antigen dan antibodi melibatkan sel limfosit. Terdapat dua jenis limfosit yang berperan,
yaitu limfosit B dan T. Keduanya berasal dari sel tiang yang sama dalam sumsum
tulang. Pendewasaan limfosit B terjadi di sumsum tulang. Pendewasaan limfosit T terjadi di organ timus.
Sistem imun terdiri dari dua macam, yaitu sistem imun humoral dan seluler. Limfosit B (Sel B) bertanggung jawab terhadap sistem kebal humoral. Apabila ada antigen masuk ke dalam
tubuh, maka limfosit B berubah menjadi sel plasma dan menghasilkan antibodi
humoral. Antibodi humoral yang terbentuk di lepas ke darah sebagai bagian dari
fraksi g- globulin. Antibodi humoral ini memerangi bakteri dan
virus di dalam darah. Sistem humoral merupakan
sekelompok protein yang dikenal sebagai imunoglobulin (Ig) atau antibodi (Ab).
Limfosit T ( Sel T
) bertanggung jawab terhadap kekebalan seluler. Apabila ada antigen di dalam
tubuh, misalnya sel kanker atau jaringan asing, maka limfosit T akan berubah
menjadi limfoblast yang menghasilkan limphokin (semacam antibodi), namun tidak
dilepaskan ke dalam darah melainkan langsung bereaksi dengan antigen. Sistim
kekebalan seluler disebut juga “respon yang diperantarai sel”.
Ada dua kelompok Sel T, yaitu:
1. Helper T-Cells yang disebut juga
dengan nama Sel T4 membantu aktivitas sel B dan makrofag. Sel T helper mempunyai
ciri mengekspresikan molekul CD4 pada permukaan sel. CD4 ini mempunyai
kompetensi berikatan dengan molekul MHC kelas II.
2. Killer T-Cells disebut juga CTLs
(Cytotoxic T-Lymphocytes) yang memiliki peranan membunuh sel-sel yang
terinfeksi virus. Sel T sitotoksik ini mengekspresikan molekul permukaan CD8.
CD8 sendiri merupakan protein yang mempunyai kompetensi berikatan dengan
molekul MHC kelas I
Penyakit
autoimun ini disebabkan oleh respon imun yang dikenal dengan autoimunitas.
Autoimunitas adalah respons imun terhadap antigen yang berasal dari
diri kita sendiri. Respon imun seharusnya
bekerja mengeliminasi antigen asing, namun pada penderita penyakit autoimun
seperti penderita Rheumatoid Arthritis, respon imun bekerja mengeliminasi
antigen tubuh sendiri. Hal ini disebabkan karena kegagalan
toleransi yakni sistem imun tidak bisa membedakan antigen dan autoantigen
(antigen tubuh sendiri). Hal ini didukung oleh mikroba khususnya virus
baik virus DNA atau virus RNA.
Mikroba
atau virus ini dapat menyebabkan respon autoimun dan penyakit autoimun dengan
mekanisme yang beragam terhadap sel T, antara lain :
a. virus
menyerang langsung CD4 (sel Th) akibat ketidakseimbangan respon imun. Mikroba
khususnya virus dapat menginfeksi dan menggandakan secara selektif pada subset
limfosit dengan keberadannya , pengaktifan dan replikasi , menyebabkan
immunosuppression atau keadaan kekebalan tubuh berkurang.
b. beberapa
mikroba seperti virus mampu mengkode untuk menghasilkan superantigen.
c. proses
epitope spreading
Pengembangan dari respon
imun menghancurkan epitope endogen, dan menghasilkan antigen self pada saat
respon infeksi atau autoimun kronis respons dan akan menghasilkan percepatan
kerusakan jaringan lokal. Proses ini disebut epitope spreading
d. Mengatur
cytokine Th-1 atau molekul selektif
lain seperti MHC , B7.1/CD 28.
e. Molecular mimicry / mimikri
molekuler
Mikroba memiliki struktur kimia yang
meniru struktur protein dari tumbuh host, yang dikenal dengan Mimikri Molekuler
/ Molecular mimicry.
Molecular
mimicry / Mimikri molekuler
Mimikri
Molekuler secara umum diartikan sebagai Berbagi atau kemiripan struktur molekul
(atau proteinnya) yang terjadi pada organisme yang berbeda, biasanya manusia
dengan mikroorganisme, dimana mikroorganisme pada hal ini mendapatkan
keuntungan karena bisa berkamuflase dan membingungkan sistem imun. Menurut
terminologi, Mimikri Molekuler adalah keadaan dimana epitope / Antigen
Determinan (bagian dari antigen yang dapat mengenal/ menginduksi antibodi)
peptida dari agen infeksius memiliki bagian yang sama dengan epitope peptida
tubuh, sehingga peptida asing tersebut dapat mengaktifasi sel T spesifik
autoreaktif untuk berespon terhadap peptida tubuh. Sel autoreaktif adalah
limfosit yang mempunyai reseptor untuk autoantigen (antigen tubuh).
Ketika
mikroorganisme / virus masuk ke dalam tubuh maka akan terjadi reaksi silang
antara antigen mikroorganisme (segmen protein) dengan antigen (protein) tubuh
sendiri inilah yang kita kenal sebagai respon autoimun.
Sel
T mengidentifikasi protein, tapi segmen protein mikroorganisme sangat mirip
dengan "tubuh". bahwa sel T disamping menyerang atau berurusan dengan
mikroorganisme, tetapi sel T menyerang tubuh sendiri. Dengan kata lain, bakteri dapat menipu
sehingga sel T menyerang sel-sel normal yang memiliki beberapa karakteristik seperti
protein mikroorganisme.
Mimikri
molekuler pada tubuh dan mikroorganisme :
1. Identical or Sequence epitope
Urutan asam amino identik yang dimiliki
molekul jaringan inang dan molekul bakteri.
2.
Similar but non-identical epitope
Antibodi mengenali struktur yang
mirip, seperti protein M streptococcus dan protein myosin, keratin,
tropomyosin, vimentin, dan laminin milik inang, keduanya memiliki region
yang identik 40%.
3.
Dissimilar Epitope
Reaksi silang antar molekul yang
berbeda, seperti DNA dan protein, atau karbohidrat dan peptida.
3 cara molecular mimikri ada urutan
peptide dengan asal yang berbeda :
(1)
MHC, yang dilibatkan pada seleksi Sel T
(2)
antigen asing, yang meningkatkan presentasi antigen dan menyediakan stimulasi
bersama.
(3) antigen diri atau antigen target , yang
dikenal oleh Sel T dan menyebabkan Sel T melawan antigen diri.
Major
Histocompatibility Complex (MHC) dan hubungannya dengan Human Leucocyte Antigen
(HLA)
Major Histocompatibility Complex adalah molekul
protein yang berguna untuk tempat mengenali fragmen antigen, dan sering dikenal
sebagai tempat terjadinya mimikri. MHC akan mengkodekan protein
yang disebut HLA atau human leukocyte antigen. HLA diekspresikan di permukan sel, untuk menandakan bahwa sel
tersebut adalah bagian dari "self". HLA memiliki peran yang sangat penting dalam presentasi
antigen
MHC berada pada kromosom
nomor 6 pada manusia. MHC terdapat 3 kelas yakni reseptor MHC kelas I ditemukan
disemua sel somatic dan berbeda setiap individu. Molekul atau sering disebut
reseptor ini berada di membrane sel. Reseptor ini mengenal non-self dan
bertanggung jawab atas reaksi penolakan dalam pencangkokan organ tubuh.
Reseptor MHC kelas II ditemukan dipermukaan makrofag
dan limfosit dan membran selnya. Reseptor ini berperan pada self recognition yang penting untuk
berinteraksi satu sama lain dan dengan sel imunokompeten. MHC kelas III tidak
dibahas dalam sistem imun, komponen komplemen disekresi : C2 DAN C4.
|
|
Gambar 4. MHC
Kelas I : HLA A, HLA B, HLA C. Seperti HLA-B27. Terdiri dari α rantai
polipeptida dan β2 microglobulin
|
Gambar 5. MHC kelas II : HLA
DP ,HLA DQ ,HLA DR. terdiri dari α dan β rantai polipeptida
|
Ada 2 kelas HLA yakni HLA kelas I dan
HLA kelas II. Fungsi dari HLA kelas 1 adalah untuk memberikan peptida virus
dari sel yang terinfeksi kepada Sel T resptor (TCR) pada sel CD8+. Inilah
fungsi dari HLA kelas I yakni mengenali sel yang terinfeksi, menjelaskan
mengapa sel berinti memiliki kapasitas untuk mengekspresikan molekul MHC. HLA
kelas II mengekspresikan secara khusus pada permukaan sel dendritic , Sel B ,
makrofag dan sel endotel dan diaktifkan sel T. Secara fungsinya, HLA kelas II
menyediakan peptide ke TCR pada CD4+ Sel Th. Pengikatan TCR oleh peptide MHC sangat penting
untuk pengaktifan CD4+ dan CD8+, dengan demikian mengarahkan kepada respon imun
dan mikroorganisme / Patogen yang efektif. CD4+ sel T adalah mediator utama
dari respon imun termasuk sekresi sitokin dan sistem imun seluler dan humoraf
melawan mikroorganisme / pathogen.
Mimikri
sering terjadi pada reseptor HLA-B27, dan ketika mimikri molecular terjadi,
tubuh yang menjadi sel target (baik jaringan atau organ) memiliki reseptor yang
sama. Respon imun umumnya akan memburuk dan mempengaruhi jaringan atau organ
target. Dan hal ini menyebabkan tubuh keliru dan menyerang dirinya sendiri karena
kesalahan informasi yang diterima dari sumber asing.
Hubungan HLA dengan
Rheumatoid Arthritis
Pada
Rheumatoid arthritis yang berperan adalah HLA-DRβ (HLA-DR1 dan HLA-DR4) . Pada
Rheumatoid Arthritis berperan :
Antigen Mikrobial : Heat shock protein dari E.coli dan P.mirabilis. Menurut
penelitian terakhir P.mirabilis menyebabkan peningkatan pada reaksi dengan
antigen self
Antigen Diri : Substipe rantai HLA-DRβ, adalah MHC kelas II dimana
yang paling dominan atau sering terjadi adalah HLA-DR4
Pada
penyakit Rheumatoid Arthritis diinfeksi oleh group A beta hemolytic
streptococcus pyogenes.
Rheumatoid
Arthritis diinduksi oleh Bakteri dengan Molekular mimicry
Ketika Proteus mirabilis masuk kedalam tubuh manusia maka enzim hemolisin
akan menghasilkan asam amino dengan kode “ESRRAL” yang sama dengan antigen diri
yakni HLA-DR4 yaitu “EQRRAA” Selain itu enzim urease akan menghasilkan asam
amino dengan kode “IRRET” dengan antigen diri collagen tipe XI yakni “LRREI”.
Imunoglobulin pada penderita RA
memiliki aktivitas yang melawan HLA-DR4. Antibodi terhadap P.mirobilis
meningkat dengan signifikan pada pasien RA .
Kesimpulan
Bakteri mampu
untuk mengeluarkan enzim yang memiliki kesamaan kode pada peptidanya dengan
antigen pada tubuh target. Dan mengkodekan untuk HLA-DR4 agar dapat menyediakan
sistem imun seperti immunoglobulin dan menyebabkan jumlah yang banyak sehingga
Sistem imun (dalam hal ini Imunoglobulin) akan bereaksi dengan HLA-DR4 (antigen
tubuh sendiri).
Molekular mimikri adalah mekanisme
dasar yang menyebabkan terjadinya penyakit autoimun dengan antigen self dan non
self saling bereaksi dengan jalan saling berikatan timbal balik dan menyebabkan
peradangan dan kerusakan jaringan.
Daftar
Pusaka
1. McConkey,
J Brendan. 2013.Prediction of molecular
mimicry candidates in human pathogenic bacteria.Canada.
2. Delogu
G. Lucia, Silvia Deidda, Giuseppe Delitala, Roberto Manetti .2011. Infectious
diseases and autoimmunity.Italia.
3. Leech
Susan.2014. Molecular mimicry in
autoimmune disease.
4. dr.Rusdi Aziz.PA . AUTOIMUNITAS. Sumatera Barat.
5. Dr.Tetty Aman Nasution , MMedsc . MHC & HLA.
Sumatera Utara
6. Lis, Jolanta et all. 2012. Molecular mimicry in the etiology of
autoimmune diseases.
7.
Chan Leong Shiew
et all.2009. Molecular Mimicry in Innate
Immunity. American.
8. SRINIVASAPPA,JAVARAIAH
et all. 2014. Molecular Mimicry:
Frequency of Reactivity of Monoclonal Antiviral Antibodies with Normal Tissues.
American.
9. LORI,ALBERT
dan ROBERTD INMAN.1999. MOLECULAR MIMICRY AND AUTOIMMUNITY. Massachusetts.
10. TSUCHIYA
NAOYUKI.1992. Molecular
Mimicry-Hypothesis or Reality?. Japan
11. MICHAEL, OLDSTONE 1998. Molecular mimicry and immune-mediated diseases. California.
12. Rashid,Taha and Alan Ebringer 2011. Autoimmunity in Rheumatic Diseases Is
Induced byMicrobial Infections via Crossreactivity orMolecularMimicry. London.
13. Katz,
Asssaf et all. 2013. Molecular evolution
of protein-RNA mimicry as a mechanism for translational control. Columbus.
14. Jessica,Stanich
et all.2009. Rheumatoid arthritis:
Disease or syndrome?. USA.
15. Cunningham,
Madeleine 2003. Molecular Mimicry, Autoimmunity and
Infection. Oklahoma.
16. Proal
,amy, Paul J albert, Trevor G. Marshall 2008-2012. The human microbiome and autoimmunity.
17. Millind
Parle , Kuala Sushila 2012. How to live
with rheumatoid arthritis. India.
18. FURAIDA,KHASANAH, S.
SISTEM IMUN.
19. Dr.Joedo Prihartono.2007. Infeksi dan
Imunologi.
20. Brady M. David 2013. Molecular
Mimicry, the Hygiene Hypothesis, Stealth Infections and Other Examples of
Disconnect between Medical Research and the Practice of Clinical Medicine in
Autoimmune Disease. USA.
21. Cusick,Matthew, PhD et all. 2012. Molecular
Mimicry as a Mechanism of Autoimmune Disease.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar